“Orang barat” yang tidak memakan jeroan biasanya adalah orang atau bangsa Amerika Serikat (AS), hal ini dikarenakan jeroan adalah food taboo bangsa amerika serikat, hanya
karena kebiasaan saja.
Perbandingannya seumpama, meski tak dilarang,
orang yang tak terbiasa memakan ular atau biawak akan merasa geli jika
sajian dari binatang tersebut dihidangkan di depan mereka. Demikian juga
sikap orang AS terhadap jeroan (dan durian).
Meski
tidak populer di AS, namun sama seperti orang Asia, orang Eropa
sebenarnya juga memakan jeroan. Jadi tergantung “orang barat” yang mana.
Menu yang terbuat dari jeroan, termasuk juga memanfaatkan bagian
lainnya seperti darah, kepala, kaki, ada dalam kuliner tradisional
mereka. Berikut beberapa contoh makanan khas eropa yang berbahan jeroan ternak :
 |
Black pudding |
Kuliner khas Inggris dan Irlandia ini terbuat dari darah babi (dulu saya suka memakan versi chinese-nya), namun ada juga yang terbuat dari darah sapi dan domba.
 |
makanan eropa Haggis |
Kulimer khas Skotlandia yang dibuat dari jeroan domba - hati, jantung dan paru. Sering dijadikan joke jika makanan ini membuat kaum highlander Skotlandia menjadi garang.
 |
Smalahove khas norwegia |
Hidangan khas Natal dari Norwegia yang terbuat dari kepala domba, biasanya disajikan dengan kentang. Tertarik mencoba?
 |
Svið khas islandia |
Versi Islandia dari smalahove.
 |
zungenwurst |
Kuliner khas Jerman yang terbuat dari darah babi dan lidah sapi.
 |
foie Gras khas perancis |
Kuliner khas Perancis yang terbuat dari hati angsa ini kontroversial karena cara perolehannya yang tidak manusiawi.
 |
Criadillas khas spanyol |
Kuliner khas Spanyol yang terbuat dari… , ehem, testikel banteng atau sapi.
Post a comment for "makanan eropa berbahan jeroan ternak"
silakan berkomentar dengan sopan yah :)